Jumat, 21 Februari 2014

we should call it a miraculous thing

Beberapa waktu lalu, the feeling of "blue" begitu menguasai perjalanan hari-hari saya. Saat itu saya lebih percaya apa yang terlihat sekarang, sehingga mereka reka dengan yakin apa yang akan terjadi selanjutnya. Padahal saya belum tahu, begitu yakinnya sampai menimbulkan pesimisme yang semakin kuat. Dan pesimisme yang kuat itu akhirnya membuat sekitarnya menjadi enggak sehat, enggak bersemangat, dan bawaannya emosi melulu. 


Ini tentang mimpi. Tentang suatu mimpi membuat sebuah cerita yang akan disampaikan kepada Bapak dan Ibu. Tentang suatu tempat dimana saya akan berdiri dan bertugas dan pulang membawa cerita. Mimpi yang hari kemarin saya pesimis akan bisa terwujud karena memang kecil sekali kemungkinan untuk menjadi sebuah rencana nyata. 


Satu bulan berlalu..


Tuhan menjawab doa dan mewujudkan mimpi hambaNya dengan cara yang aneh, dan luar biasa. Suatu pagi yang di biasa, di kantor yang membosankan seperti biasanya, senior saya berkata, "kita akan persiapan ke Jakarta". 
"Oh.. " response saya biasa, karena ekspektasi saya memang enggak tinggi, karena ada team Jakarta yang bisa jadi dipersiapkan untuk event ini. Jadi, this is not a big deal. 


Sampai hari hari berikutnya, saya harus di yakinkan dengan kalimat kalimat "booking tiket dan akomodasi buat Dinar"


Saya baru benar benar percaya. Hehehe. 


Okay, tidak perlu pasang muka cengengesan dan emosi gembira yang meluap luap. Stay cool saja,
Cukup dalem hati melompat lompat dan rasanya seperti mau joget Gangnam style. 
dan diam diam cengengesan. Hahaha



I will be delegated to show my capability in this chance... :)





Maka saya berjanji, Insya Allah, berdiri di sana dengan percaya diri, memaksimalkan kemampuan dan potensi, dan melakukan yang terbaik bagi semua yang meletakkan kepercayaan bahwa "saya bisa". 


International Exhibition.



Dan di balik this miraculous thing, there's a guy whom i am really thankful for. My greatest graphic designer and brother at once. Beliau yang berulang kali mendengung dengungkan kata 'sabar', dan 'husnudzon padaNya, karena kita enggak pernah tau apa yang terjadi hari hari di depan'. but, indeed, this cool guy inspires me a lot..





Sekali lagi, 
Terimakasih,  Abang..


Satu mimpi lagi dalam dreamlist saya akan diberi tanda checked. 
Sampai jumpa di Jakarta.


*senyum

2 komentar: