Minggu, 25 Mei 2014

senyum saya

Meskipun sekarang ini, saya dikenal sebagai cewek imut yang suka cengengesan dan senyam senyum nggak jelas, hehe. Dulu saya tidak terlalu suka dengan senyum saya lho, lebih tepatnya tidak suka dengan senyum lebar saya. Kenapa demikian? Hmm... Hal itu dikarenakan saya tidak merasa cantik dengan seyum saya....tapi itu dulu sih. Okay, let me share my story :)

Well, frankly speaking, semua wanita ingin terlihat cantik dan sempurna. Hanya saja... kadang wanita gampang terpengaruh standarisasi cantik seperti di iklan iklan tipi yang lalu jadi semacam doktrin bahwa cantik itu persyaratannya ini, ini, ini, dan itu. Tubuh semampai, rambut indah tergerai, kulit putih, wajah lonjong cantik ala korea, dan senyum menawan dengan deretan gigi yang rapih. Nah, this story is all about. 

Dulu saya berpendapat bahwa my smile is a bit weird. Weird karena deretan gigi yang enggak mau berbaris dengan rapi ditambah dengan gigi taring yang suka terlalu mengeksposkan diri alias gingsul. Hehehe. Dulu pernah sih beberapa tahun lalu, merencanakan untuk mengenakan brace untuk merapikan susunan gigi yang sebenernya emang ada genetis keluarga dengan rahang sempit dan gigi yang penuh. Yes, kakakku mengalami kendala yang sama mengenai susunan giginya, mungkin lebih berantakan lagi, dan sampai saat ini dia masih mengenakan brace sejak 3 tahunan lalu. 

Sebenarnya saya tidak mengalami kendala yang berarti dengan susunan gigi ini yang berkaitan dengan pencernaan mekanik. Hanya saja memang waktu itu percaya diri saya belum ter boosted, dan kekhawatiran berlebihan tentang pandangan orang lain tentang look an performance.

Selain masalah pergigian dan percaya diri, saya juga berpendapat bhawa senyum lebar saya ini, membuat wajah saya semakin bulat, pipi bakpao ini semakin mengembang, hidung ikut ikutan mengembang, dan lesung pipit pelit terekspose karena hanya ada satu lesung pipit aja, di pipi kanan. 

And life goes on..

Sepanjang perjalanan ke sini, saya mulai menyadari bahwa banyak hal tentang diri saya yang tidak pernah saya perhatikan. Bahkkan saya sering mengabaikan dan tidak percaya pujian pujian kecil yang positif tentang saya yang kelebihan energy (dan lemak) ini. Dinar lucu, gayeng. semangat, booklover, tembem, unik lebih sering saya dengar dari pada Dinar dengan senyum yang aneh. Dan bagi beberapa orang, pipi dan wajah bulet itu lucu, gingsul itu manis, dan lesung pipi satu itu unik, daan.. senyum lebar itu menyenangkan. Dan begitulah percaya diri terbangun semakin kuat sampai sekarang.

Yaap, dan disinilah saya sekarang, bukan tentang brace yang saya pikirkan, bukan lemak yang saya pusingkan. Saya punya standarisasi cantik menurut saya sendiri, bersih, banyak ilmu, menebar semangat lewat senyum, tawa dan karya. :)

Yess,  kita jarang menyadari bahwa banyak orang bisa jatuh cinta dari tersenyum kita dan atmosfer yang kita bawa. Show us the way you are. Since you're beautiful.. :)

senyum manis tidak memiliki standarisasi paten. :D




terimakasih, cinta :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar