Tanggal merah selalu membuat saya
excited, karena rasanya ada dua weekend dalam satu minggu, dan rasanya jam
kerja semakin lebih pendek. Maka, alokasi hari liburnya menjadi
dua, tanggal merah yang bisa di alokasikan untuk kegiatan apapun dan real
weekend yang dialokasikan untuk family time. Yup, dan tanggal merah selalu
menggoda dan memancing saya untuk berpetualang, kembali kea lam, sekedar dolan,
pit-pitan, refreshing, dan mengunjungi tempat baru, melupakan sejenak dunia
kerja dan merasakan kembali perasaan bebas dari tugas kantor dan target dan
bla..bla..bla. Maka menurut definisi kamus saya saat ini, tanggal merah means
have fun and get refreshed. :D
Dan tanggal merah minggu lalu,
saya menikmatinya dengan petualangan bersama ke…….. kebun binatang. Yes, right!
Kebun binatang. Padahal malam sebelumnya saya membayangkan sungai besar atau
pantai yang akan jadi tujuan petualangannya. Namun, ketika Captain (sebut saja
begitu –red) berinisiatif mengajak ke kebun binatang excitement saya juga tidak
kalah besarnya. Well, tepatnya saya dan Captain menyambangi Gembira Loka Zoo di Bantul
Jogjakarta.
Ini Nih logonya.. :) |
Well, GLZoo mungkin kebun
binatang atau tujuan wisata wajib anak-anak kelahiran 80an, dimana dulu mall
dan segala tempat bermain modern masih jarang ditemui. Maka wisata alam, museum
dan kebun binatang adalah tujuan wisata anak-anak kala itu. Saya sendiri pernah
ke sana waktu awal SD (tapi sudah banyak lupa seperti apa Gembira Loka saat
itu), dan Captain juga pernah ke sana sewaktu kecil, dan sepertinya banyak
kenangan manisnya waktumasih anak-anak tertinggal di sana. Maka, kita sangat
sepakat untuk rencana petualangan ke GLZoo, for
the sake of mengingat kembali kenangan ke kebun binatang waktu kecil. Sebenernya
ini keinginan yang sudah lama dibicarakan dan direncanakan bersama Captain
saya, dan belum sempat sempat terealisasi. Dan begitu tanggal merah datang, di
pertengahan minggu lalu, barulah rencana petualangan ke GLZoo terealisasi.
Senangnyaaaa.
Great! Petualangan ke GLZoo-nya berempat, dan terlihat seperti double date, bersama pasangan unyu ini:
David dan Dewi. Yes, totally tambah
gayeng, tapi petualangan ini diawali dengan acara miskomunikasi dan saling menunggu
dulu sebelum ketemu di kebun binatang. Hedeeeeh.
Kesan pertama sampai di area
kebun binatang adalah: ramaaaaiiii. Sampai-sampai kita memarkir kendaraan jauh
dari pintu masuk kebun binatang. Mayoritas pengunjung yang terlihat adalah
rombongan anak-anak TK dengan seragam olah raga warna warni bersama bapak
ibunya, guru-gurunya dan bawaan wajibnya: nasi
kotak. Dan tentu saja, sangat
sedikit pasangan muda yang berkencan di kebun binatang seperti kami. Well, who
cares? Kita sedang bertualang tauuuu..dan kita menikmatinya..hehe. It’s an adventure, dude.
Anak-anak TK tetangganya David nih. |
Di gapura masuk kebun binatang,
beuuuh.. antreannya panjang, dan penuh. Harga tiketnya berapa ya? 20ribu apa 25
ribu rupiah, Mas? :D. He treated me, anyway. Yess!! Begitu masuk area kebun
binatang, everything is green, hijau, rindang, dan banyak pohon. Tapi sayang, sungai
yang melewati kebun binatang (menurut Wikipedia, namanya sungai Gajah Wong) agak
kotor dan terpolusi oleh sampah-sampah, karena aliran airnya langsung dari
aliran sungai dari kota. Hm.. perlu dicermati dan segera ditindak lanjuti nih
*kata Pak Murwat.
"tak tumbaske tiket ya, dek", :D |
Pintu masuk. :D |
Kebun binatang yang sejarahnya
dulu berawal dari rencana Sri Sultan Hamengkubuwana VIII untuk membangun kebun
raja ini, ternyata cukup luas. Di tengah area kebun binatang ada kolam air, nggak
terlalu luas sih kolam airnya, tapi ternyata bisa dimanfaatkan untuk
bersenang-senang dengan speed boat yang mondar-mandir kesana kemari dan
bermanuver cukup ekstrem. Selain itu, ada kapal besar Dugong yang jalannya
saaaaaaaaat lelet dan rumah makan di tengah kolam air.
Yes, we were exploring there. |
So what did I see in GLZoo?? Tentu
saja binatang-binatang, sodara-sodara. Pertama masuk di area closure binatang,
kita di sambut oleh gajah muda. Kurasa dia masih muda, karena saya lihat sih
belum ada gadingnya. Ada juga gajah yang lain, ternyata sebagian gadingnya
dipotong, mungkin demi alasan safety. Hum,, kasihan juga lihatnya. Back to the
little elephant. Si gajah muda ini benar benar berdiri dihadap kita. Kita benar-benar
takjub melihat seekor gajah, bener-bener
gajah berdiri di depan kita. Mungkin cuma berjarak 2 meter di hadapan kita.
Rasanya masih nggak percaya apakah kita melihat the real gajah, atau gambar gajah besar di tivi. Tapi ketakjuban
kita segera memudar, ketika dia dengan tanpa rasa bersalah mengganggu rasa
takjub kita dengan: poop. Yes, kita
dikasih sambutan poop untuk masuk GLZoo oleh dek gajah. Mantap!
Next, ada serangkaian primata yang
sedang malas-malasan dan nangkring aja di gazebonya. Lalu, reptile yang
berendam di aer, dan diam mematung (padahal aku berharap ada adengan buaya/alligator
mengejar dan mencincang-cincang ayam hidup. *kebanyakan nonton Discovery Channel).
What’s next? Kami menjumpai landak putih, pelican, tapir, babi hutan (ternyata
keren), kijang totol yang cantik, wallaby, unta, koleksi ular, zebra, sampai hewan-hewan yang menurutku kurang
familiar di Indonesia.
Berang-berang unyu. |
The Boar. Sangar!! |
Kita melewatkan area museum kabun
binatang, karena takut david menunggu kelamaan dan segera memasuki area koleksi
ikan yang gelap. Koq gelap sih? Pertanyaan saya yang masih belum saya temukan
maksudnya sampai sekarang. Di area ini, ada koleksi ikan dari kecil-kecil,
sampe yang guide-guede ada (meskipun mungkin nggak se-wow sea world). Dan paling
membuat saya terkesan adalah mungkin pertama kalinya saya melihat the real piranha. Bergerombol dan
terlihat tenang dengan gigi-gigi yang sangar. Tiba-tiba inget discovey channel
lagi, jadi pengen bawa pulang satu :D. Di
depan area koleksi ikan, ada kolam tangkap, anak-anak boleh nyemplung,
pegang-pegang ikan dan jaring-jaring ikan sesuka hatinya *pengen ikut
nyemplung.
Macan putih. White tiger. Saya punya
buku berjudul white tiger dari penulis asal India. Setelah baca buku itu, saya
membayangkan akan menjumpai seekor macan yang putih berkharisma, mistis, mempunyai
segala hal yang menakjubkan seperti yang digambarkan dalam buku itu. Namun
begitu, menjumpai macan putih yang sebenarnya, saya cukup menghela napas
kecewa. Macan putihnya tidak bersemangat, hanya tidur tiduran malas, dan
sepotong daging ayam ada di dekatnya, seperti tidak selera untuk dimakannya. Dan
lagi warna bulunya yang seharusnya putih, terlihat kuning dan kurang terawat. Hiks.
Kasihan..
Sedikit ke dalam kami menjumpai
ada beberapa kandang terpisah. Ya, kandang bukan closure. Di sana ada beberapa hewan yang sangat malang
terkekang dalam kandang yang rapat dan
sama sekali nggak hijau, jauh dari alam bebas. Salah satunya adalah orang hutan
jantan besar yang ditumbuhi bulu lebat kecoklatan. Dia sendirian di kandang
yang sangat kaku itu, tanpa teman dan tidak ada unsur alam yang hijau, pohon, atau
apapun itu yang mendekatkan dia dengan habitat aslinya. Benar-benar nggak tahan
lihat matanya yang sayu, dan dia yang terkurap malas seperti merasakan
kebosanan yang amat sangat. Entahlah, mungkin dia sengaja di tempatkan di
kandang terpisah karena dia sakit, atau berbahaya, atau mungkin dasarnya dia
hidup soliter. Entahlah, semoga dia sehat selalu.
the loner |
Selanjutnya, ada area burung yang
belum sepenuhnya selesai dibangun (padahal berharap bisa bersentuhan langsung
dengan burung besar dan berfoto :D ). Dan bertemulah kita dengan double
D di area sirkus yang sudah selesai tampil. Nggak mau melewatkan moment
berfoto dengan salah satu iconic kebun binatang, akhirnya kita ngikut foto-foto
deh (meski takut-takut) dengan satu orang hutan yang kelihatannya sudah pasrah
aja dari tadi. Kayaknya dia cewek deh :D
aseeeekkk... :D |
berniat banget bikin boyben.. |
Kuda nil adalah bonus di bagian
akhir perjalanan menuju pintu keluar. Menyenangkan sekali bisa dekat-dekat
hewan besar ini. Takjub melihatnya saat membuka mulutnya besar-besar dan makan
makanan yang di lempar sama pengunjung. Cracker lho! And my Captain looked so
amazed on him. Hipo!
Laper om..... |
He was amazed.. :D |
Sayangya saya tidak
menjumpai singa di GLZoo, padahal saya berharap menemukan Aslan si singa gagah
seperti di film Narnia. Selain itu juga nggak ada Jerapah di GLZoo, karena
menurut kabar, jerapahnya meninggal beberapa tahun lalu jadi sekarang nggak ada
koleksi jerapah lagi di sana. Um.. bisa import lagi gari Afrika nggak? Hehehe.
Cape berjalan-jalan di area kebun binatang, kita menikmati angin
sore yang sejuk dengan duduk-duduk di empang besar dekat pintu masuk tadi.
Sejenak menikmati ekspresi-ekspresi setiap orang dan menyaksikan atraksi speedboat
yang membuat penumpangnya jejeritan. It felt so relieving.
Pengen sebenernya naik sepeda air,
berlomba berempat, atau naik perahu bebek biar sok-sokan romantic, sedikit
mengggila dan kekanak-kanakan. Tapi mungkin keburu sore, dan rupanya Captain
was not really excited on that kind of crazy lil’ thing. Jadi kita putuskan
lanjutkan perjalanan ke pintu keluar saja. Hiks.
Finally, kita menemukan sebuah pohon tumbang yang keren,
dengan cabang-cabangnya yang sangat menggoda untuk di panjat. Surely, ini saatnya
narsis dan foto-foto ala prewed. Ckakakaka. And these are the results.
Sebelum pulang mampir dulu ke
souvenir stand di deket pintu keluar. Niatnya sih pengen beli kaos GLZoo, dan
mengkoleksi kaos-kaos khas tempat pariwisata. Tapi begitu melihat pricetag-nya
yang ternyata wow-harganya. Pending deh. Budgetnya nggak sesuai dengan
barangnya. Untungnya nemu mug
gembira loka yang lucu dan tentu saja affordable.
Gambarnya hipo.. :D. Kurasa Captain
menyukainya. Mugnya sepertinya akan dipakai buat kopi tiap pagi nih. Huh! (mana
gambarnya woooi.. koq saya belum dikirimi??). Dan eniwai, mug gambar macannya
membayang-bayangiku, harusnya dulu aku beli juga. Huaaaa…
dawet dulu baru pulang. |
adventurer |
cheerleader of adventurer. haha. |
So guys, recommended juga ke Gembira
Loka zoo ini bawa keluarga, ponakan atau pacar, untuk sekedar spending time on
holiday dan semakin menumbuhkan cinta sama fauna. Di GLZoo, saya sendiri
disuguhkan ketakjuban akan hal-hal sederhana yang manis tentang keluarga, anak-anak
yang takjub menyaksikan binatang, anak-anak yang cerewet ingin tau dan
bertanya-tanya, anak-anak yang riang memberi makan kijang, anak-anak yang tidak
sabar menunggu kereta mini yang muter-muter seluruh area kebun binatang, orang tua yang sibuk jagain dan jelasin
mengenai para binatang ke anaknya, orang tua yang mengabadikan gambar anaknya
dalam foto, dan hal-hal manis lainnya
yang membuat saya nggak kuasa untuk tidak tersenyum. Kurasa someday aku akan mengajak
keluarga kecilku ke sana lagi. Hehehe. Amiin
_pink room_decicated for you, guys_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar