Minggu, 19 Mei 2013

We Love ZOO


Tanggal merah selalu membuat saya excited, karena rasanya ada dua weekend dalam satu minggu, dan rasanya jam kerja semakin lebih pendek. Maka,  alokasi hari liburnya menjadi dua, tanggal merah yang bisa di alokasikan untuk kegiatan apapun dan real weekend yang dialokasikan untuk family time. Yup, dan tanggal merah selalu menggoda dan memancing saya untuk berpetualang, kembali kea lam, sekedar dolan, pit-pitan, refreshing, dan mengunjungi tempat baru, melupakan sejenak dunia kerja dan merasakan kembali perasaan bebas dari tugas kantor dan target dan bla..bla..bla. Maka menurut definisi kamus saya saat ini, tanggal merah means have fun and get refreshed. :D

Dan tanggal merah minggu lalu, saya menikmatinya dengan petualangan bersama ke…….. kebun binatang. Yes, right! Kebun binatang. Padahal malam sebelumnya saya membayangkan sungai besar atau pantai yang akan jadi tujuan petualangannya. Namun, ketika Captain (sebut saja begitu –red) berinisiatif mengajak ke kebun binatang excitement saya juga tidak kalah besarnya. Well, tepatnya saya dan Captain  menyambangi Gembira Loka Zoo di Bantul Jogjakarta. 



Ini Nih logonya.. :)


Well, GLZoo mungkin kebun binatang atau tujuan wisata wajib anak-anak kelahiran 80an, dimana dulu mall dan segala tempat bermain modern masih jarang ditemui. Maka wisata alam, museum dan kebun binatang adalah tujuan wisata anak-anak kala itu. Saya sendiri pernah ke sana waktu awal SD (tapi sudah banyak lupa seperti apa Gembira Loka saat itu), dan Captain juga pernah ke sana sewaktu kecil, dan sepertinya banyak kenangan manisnya waktumasih anak-anak tertinggal di sana. Maka, kita sangat sepakat untuk rencana petualangan ke GLZoo, for the sake of mengingat kembali kenangan ke kebun binatang waktu kecil. Sebenernya ini keinginan yang sudah lama dibicarakan dan direncanakan bersama Captain saya, dan belum sempat sempat terealisasi. Dan begitu tanggal merah datang, di pertengahan minggu lalu, barulah rencana petualangan ke GLZoo terealisasi. Senangnyaaaa.


Great! Petualangan ke GLZoo-nya berempat, dan terlihat seperti double date, bersama pasangan unyu ini: David dan Dewi. Yes, totally tambah gayeng, tapi petualangan ini diawali dengan acara miskomunikasi dan saling menunggu dulu sebelum ketemu di kebun binatang. Hedeeeeh.


Kesan pertama sampai di area kebun binatang adalah: ramaaaaiiii. Sampai-sampai kita memarkir kendaraan jauh dari pintu masuk kebun binatang. Mayoritas pengunjung yang terlihat adalah rombongan anak-anak TK dengan seragam olah raga warna warni bersama bapak ibunya, guru-gurunya dan bawaan wajibnya: nasi kotak.  Dan tentu saja, sangat sedikit pasangan muda yang berkencan di kebun binatang seperti kami. Well, who cares? Kita sedang bertualang tauuuu..dan kita menikmatinya..hehe. It’s an adventure, dude.


Anak-anak TK tetangganya David nih.

Di gapura masuk kebun binatang, beuuuh.. antreannya panjang, dan penuh. Harga tiketnya berapa ya? 20ribu apa 25 ribu rupiah, Mas? :D. He treated me, anyway. Yess!! Begitu masuk area kebun binatang, everything is green, hijau, rindang, dan banyak pohon. Tapi sayang, sungai yang melewati kebun binatang (menurut Wikipedia, namanya sungai Gajah Wong) agak kotor dan terpolusi oleh sampah-sampah, karena aliran airnya langsung dari aliran sungai dari kota. Hm.. perlu dicermati dan segera ditindak lanjuti nih *kata Pak Murwat.  


"tak tumbaske tiket ya, dek", :D

Pintu masuk. :D

Kebun binatang yang sejarahnya dulu berawal dari rencana Sri Sultan Hamengkubuwana VIII untuk membangun kebun raja ini, ternyata cukup luas. Di tengah area kebun binatang ada kolam air, nggak terlalu luas sih kolam airnya, tapi ternyata bisa dimanfaatkan untuk bersenang-senang dengan speed boat yang mondar-mandir kesana kemari dan bermanuver cukup ekstrem. Selain itu, ada kapal besar Dugong yang jalannya saaaaaaaaat lelet dan rumah makan di tengah kolam air.


Yes, we were exploring there.


So what did I see in GLZoo?? Tentu saja binatang-binatang, sodara-sodara. Pertama masuk di area closure binatang, kita di sambut oleh gajah muda. Kurasa dia masih muda, karena saya lihat sih belum ada gadingnya. Ada juga gajah yang lain, ternyata sebagian gadingnya dipotong, mungkin demi alasan safety. Hum,, kasihan juga lihatnya. Back to the little elephant. Si gajah muda ini benar benar berdiri dihadap kita. Kita benar-benar takjub melihat seekor gajah, bener-bener gajah berdiri di depan kita. Mungkin cuma berjarak 2 meter di hadapan kita. Rasanya masih nggak percaya apakah kita melihat the real gajah, atau gambar gajah besar di tivi. Tapi ketakjuban kita segera memudar, ketika dia dengan tanpa rasa bersalah mengganggu rasa takjub kita dengan: poop. Yes, kita dikasih sambutan poop untuk masuk GLZoo oleh dek gajah.  Mantap!


Next, ada serangkaian primata yang sedang malas-malasan dan nangkring aja di gazebonya. Lalu, reptile yang berendam di aer, dan diam mematung (padahal aku berharap ada adengan buaya/alligator mengejar dan mencincang-cincang ayam hidup. *kebanyakan nonton Discovery Channel). What’s next? Kami menjumpai landak putih, pelican, tapir, babi hutan (ternyata keren), kijang totol yang cantik, wallaby, unta, koleksi ular, zebra,  sampai hewan-hewan yang menurutku kurang familiar di Indonesia.


Berang-berang unyu.

The Boar. Sangar!!


Kita melewatkan area museum kabun binatang, karena takut david menunggu kelamaan dan segera memasuki area koleksi ikan yang gelap. Koq gelap sih? Pertanyaan saya yang masih belum saya temukan maksudnya sampai sekarang. Di area ini, ada koleksi ikan dari kecil-kecil, sampe yang guide-guede ada (meskipun mungkin nggak se-wow sea world). Dan paling membuat saya terkesan adalah mungkin pertama kalinya saya melihat the real piranha. Bergerombol dan terlihat tenang dengan gigi-gigi yang sangar. Tiba-tiba inget discovey channel lagi, jadi pengen bawa pulang satu :D.  Di depan area koleksi ikan, ada kolam tangkap, anak-anak boleh nyemplung, pegang-pegang ikan dan jaring-jaring ikan sesuka hatinya *pengen ikut nyemplung.


Macan putih. White tiger. Saya punya buku berjudul white tiger dari penulis asal India. Setelah baca buku itu, saya membayangkan akan menjumpai seekor macan yang putih berkharisma, mistis, mempunyai segala hal yang menakjubkan seperti yang digambarkan dalam buku itu. Namun begitu, menjumpai macan putih yang sebenarnya, saya cukup menghela napas kecewa. Macan putihnya tidak bersemangat, hanya tidur tiduran malas, dan sepotong daging ayam ada di dekatnya, seperti tidak selera untuk dimakannya. Dan lagi warna bulunya yang seharusnya putih, terlihat kuning dan kurang terawat. Hiks. Kasihan..


Sedikit ke dalam kami menjumpai ada beberapa kandang terpisah. Ya, kandang bukan closure.  Di sana ada beberapa hewan yang sangat malang terkekang dalam kandang yang rapat  dan sama sekali nggak hijau, jauh dari alam bebas. Salah satunya adalah orang hutan jantan besar yang ditumbuhi bulu lebat kecoklatan. Dia sendirian di kandang yang sangat kaku itu, tanpa teman dan tidak ada unsur alam yang hijau, pohon, atau apapun itu yang mendekatkan dia dengan habitat aslinya. Benar-benar nggak tahan lihat matanya yang sayu, dan dia yang terkurap malas seperti merasakan kebosanan yang amat sangat. Entahlah, mungkin dia sengaja di tempatkan di kandang terpisah karena dia sakit, atau berbahaya, atau mungkin dasarnya dia hidup soliter. Entahlah, semoga dia sehat selalu.  


the loner


Selanjutnya, ada area burung yang belum sepenuhnya selesai dibangun (padahal berharap bisa bersentuhan langsung dengan burung besar dan berfoto :D ). Dan bertemulah kita dengan double D di area sirkus yang sudah selesai tampil. Nggak mau melewatkan moment berfoto dengan salah satu iconic kebun binatang, akhirnya kita ngikut foto-foto deh (meski takut-takut) dengan satu orang hutan yang kelihatannya sudah pasrah aja dari tadi. Kayaknya dia cewek deh :D

aseeeekkk... :D

berniat banget bikin boyben..

Kuda nil adalah bonus di bagian akhir perjalanan menuju pintu keluar. Menyenangkan sekali bisa dekat-dekat hewan besar ini. Takjub melihatnya saat membuka mulutnya besar-besar dan makan makanan yang di lempar sama pengunjung. Cracker lho! And my Captain looked so amazed on him. Hipo!

Laper om.....

He was amazed.. :D


Sayangya  saya tidak menjumpai singa di GLZoo, padahal saya berharap menemukan Aslan si singa gagah seperti di film Narnia. Selain itu juga nggak ada Jerapah di GLZoo, karena menurut kabar, jerapahnya meninggal beberapa tahun lalu jadi sekarang nggak ada koleksi jerapah lagi di sana. Um.. bisa import lagi gari Afrika nggak? Hehehe.


Cape berjalan-jalan di area kebun binatang, kita menikmati angin sore yang sejuk dengan duduk-duduk di empang besar dekat pintu masuk tadi. Sejenak menikmati ekspresi-ekspresi setiap orang dan menyaksikan atraksi speedboat yang membuat penumpangnya jejeritan. It felt so relieving.
Pengen sebenernya naik sepeda air, berlomba berempat, atau naik perahu bebek biar sok-sokan romantic, sedikit mengggila dan kekanak-kanakan. Tapi mungkin keburu sore, dan rupanya Captain was not really excited on that kind of crazy lil’ thing. Jadi kita putuskan lanjutkan perjalanan ke pintu keluar saja. Hiks.


Finally, kita menemukan sebuah pohon tumbang yang keren, dengan cabang-cabangnya yang sangat menggoda untuk di panjat. Surely, ini saatnya narsis dan foto-foto ala prewed. Ckakakaka. And these are the results.









Sebelum pulang mampir dulu ke souvenir stand di deket pintu keluar. Niatnya sih pengen beli kaos GLZoo, dan mengkoleksi kaos-kaos khas tempat pariwisata. Tapi begitu melihat pricetag-nya yang ternyata wow-harganya. Pending deh. Budgetnya nggak sesuai dengan barangnya. Untungnya nemu mug gembira loka yang lucu dan tentu saja affordable. Gambarnya hipo.. :D. Kurasa Captain menyukainya. Mugnya sepertinya akan dipakai buat kopi tiap pagi nih. Huh! (mana gambarnya woooi.. koq saya belum dikirimi??). Dan eniwai, mug gambar macannya membayang-bayangiku, harusnya dulu aku beli juga. Huaaaa…


dawet dulu baru pulang.



adventurer
cheerleader of adventurer. haha.

So guys, recommended juga ke Gembira Loka zoo ini bawa keluarga, ponakan atau pacar, untuk sekedar spending time on holiday dan semakin menumbuhkan cinta sama fauna. Di GLZoo, saya sendiri disuguhkan ketakjuban akan hal-hal sederhana yang manis tentang keluarga, anak-anak yang takjub menyaksikan binatang, anak-anak yang cerewet ingin tau dan bertanya-tanya, anak-anak yang riang memberi makan kijang, anak-anak yang tidak sabar menunggu kereta mini yang muter-muter seluruh area kebun binatang,  orang tua yang sibuk jagain dan jelasin mengenai para binatang ke anaknya, orang tua yang mengabadikan gambar anaknya dalam foto,  dan hal-hal manis lainnya yang membuat saya nggak kuasa untuk tidak tersenyum. Kurasa someday aku akan mengajak keluarga kecilku ke sana lagi. Hehehe. Amiin




_pink room_decicated for you, guys_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar