Senin, 01 Agustus 2011

tahi lalat, kenapa musti tah*? :P


 Pertanyaan bodoh sering sekali melintas di kepala saya (kenapa malah mengakui kebodohanmu sendiri sih, Din..hahaha). salah satunya adalah kenapa titik hitam ato daging kecil hitam penghias wajah dan bagian tubuh lainnya disebut tahi lalat. kenapa eh kenapa? siapa sih orang yang pertama kali menamakan tahi lalat? apa kata frasa tahi lalat ada di kamus besar bahasa indonesia. apa ya bahasa inggrisnya tahi lalat?

Oke,  saya punya 3 titik coklat kehitaman di wajah, dan tidak terlalu dapat menarik perhatian mata. Tapi, saya tidak rela menyebutnya tahi lalat. masa ada lalat e'ek tiga kali di wajah saya. saya tidak terima,, wrarrrr. ini pantesnya tahi semut. koq tahi semut? sama-sama tah* dung. soalnya ini kecil, mungkin hasil ekskresi semut lebih pantas. again, semut kan makannya gula, jadi hasil ekskresinya berupa tah* yang manis dan menambah manis :) .

Tahi lalat ada berbagai ukuran, ada yang kecil, sehingga terlihat hanya seperti flek hitam di wajah. ada pula yang berupa daging hitam yang menonjol, bahkan seperti biji pepaya. Dan cukup menarik perhatian mata saat melihat wajah seseorang dari pada bagian lain dari wajahnya. 


Tapi tahi lalat kan nggak cuma di wajah, din? yaaa, i see.. tahi lalat bisa menyebar diberbagai bagian tubuh manusia, dari bagian yang terlihat dan bagian tak terlihat (tertutup baju-din!). Sering pula letak tahi lalat itu, katanya, punya makna tersendiri. Kalo di atas bibir, katanya orangnya cerewet, kalo di telapak tangan, katanya pintar masak. Kalo di pantat artinya apa? duh..penasaran nihh...di buku primbon ada nggak yaahh..

aku masih bertanya-tanya tentang munculnya tahi lalat di bagian tubuh manusia. akhir-akhir ini aku berpikir tahi lalat muncul setelah muncul luka kecil lalu lama-lama jadi tahi lalat deh.. (sangat nggak ilmiah din). Tapi menurutku, analisisku tentang tahi lalat saat aku kecil lebih baik dari yang sekarang. Waktu aku  kecil (meski sampai sekarang tetap kecil :P)aku berpikir tahi lalat ada karena saat Tuhan menciptakan manusia, pena-Nya menetes atau membuat titik kecil atau bahkan menyipratkan titik-titik kecil (ini buat yang tahi lalatnya banyak). (Astagfirullah, saya g bermaksud Gusti Allah agak ceroboh, as we know, God is The Perfect Artist). Sehingga,  titik-titik itu menjadi tahi lalat ketika manusia terlahir di dunia. Make sense nggak?  hehehehe

Again, Tuhan tidak akan pernah menciptakan sesuatu tanpa ada alasan dan manfaat. Jadi berbanggalah kita, teman-teman bertah* lalat menjadi ciptaan Tuhan yang cantik dan special. jadi, sekarang aku mulai menamai si tahi lalat itu dan memasukkan dalam kamus besar Din yang g besar-besar dengan nama TPT atau Titik Pena Tuhan dan T3 atau Tetes Tinta Tuhan. Sip!

P.S : Anik sayang, maaf yee potonya aku upload juga…^^ thank uu..mmuach


1 komentar:

  1. nice story...
    hehehe...bagus kok mbak.
    malah lebih teratur daripada model penuturan saya. :)
    ayo lanjut lagi aja.
    nasehat dari seniorku, memulai cerita dari yang kecil-kecil. hal yang kadang orang nggak perhatikan.
    ntar malah jadi menarik.
    :)
    saya juga masih belajar mbak...hehehe
    belajar ditolak-tolak penerbit. :P

    BalasHapus