Dan benar begitu adanya. Memangnya kualitas yang seperti apa saya ini?
Saya jauh dan buruk dari ekspektasi.
Saya hanya terbangun di dini hari, dan meratapi, tanpa beraksi.
Silakan dihakimi.
Faktanya saya takut caci maki, saya takut tidak berani lagi berdiri.
Dear God,
mohon maaf, minta ijin untuk menangis..
mohon ijin, melemah sebentar, Engkau yang tahu kekalutan macam apa yang bersemayam
konsumsi air mata memang boros belakangan ini.
apa dayaku? nyatanya, hati yang memacu produksi air mata, dan memaksanya keluar
Saya benci menyesal.
Saya benci menjadi tidak kuat.
Saya benci menulis "benci" di blog.
Setiap malam yang dingin dan sunyi seperti ini,
imajinasi melanglang ke dermaga
karena setiap kesedihan seperti membawa saya kembali menembus malam
melawan dingin dan rintik hujan
menyusuri jalan sepi persawahan yang angkuh saat malam
hanya untuk memberikan sedikit kehangatan lewat sebuah pelukan.
apakah terasa seperti kebahagian semu?
Mohon maaf sedalam-dalamnya.
Sebentar, saya bernapas dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar