Senin, 07 Januari 2013

This Time (lyric)

Tonight the sky above
Reminds me of you, love
Walking through wintertime
Where the stars all shine
The angel on the stairs
Will tell you I was there
Under the front porch light
On a mystery night

I've been sitting watching life pass from the sidelines
Been waiting for a dream to seep in through my blinds
I wondered what might happen if I left this all behind
Would the wind be at my back ? Could I get you off my mind
This time

The neon lights in bars
And headlights from the cars
Have started a symphony
Inside of me
The things I left behind
Have melted in my mind
And now there's a purity
Inside of me

I've been sitting watching life pass from the sidelines
Been waiting for a dream to seep in through my blinds
I wondered what might happen if I left this all behind
Would the wind be at my back ? Could I get you off my mind
This time

I've been sitting watching life pass from the sidelines
Been waiting for a dream to seep in through my blinds
I wondered what might happen if I left this all behind
Would the wind be at my back ? Could I get you off my mind
This time




-Rainy night-

Jonathan Rhys Meyer in 'August Rush'

Sabtu, 05 Januari 2013

sunrise dan sunset ku

Hello, Sunrise..
Aku menyapamu pukul 5.30.
Saat jalanan masih sepi dan udara begitu segar dan jernih.
Sejenak, satu menit, menikmatimu, memejamkan mata dan membiarkan diriku melebur.
Megah dan cantik.


Hello, Sunrise
Terimakasih membuatku berani, melawan keragu-raguan, kemalasan
memantapkan niat untuk tetap berjalan sampai pada tujuan
untuk janji yang sudah diungkapkan


Dear Sunset, 
Aku terpana menyaksikanmu.
Gradasi warna, metamorfosa langit, dan datangnya malam biru
dan tak tehindarkan dari kagum atas karyaMu

Dear Sunset, 
Saya kehabisan kata-kata.
Saya hanya jatuh cinta.


-way back to an inspiration-

Jumat, 04 Januari 2013

Ngaji on Friday

Happy Friday, all.. ini saya nggak ngerti deh dengan setting waktu di blog saya. Kalau saya post sesuatu, pasti di time indicationnya tercantum hari sebelumnya. Misal saya post postingan ini hari Jumat, pasti indikasi waktu yang terdisplay Kamis. Hm...masih mencari-cari dimana siih letak settingannya. 

Anyway, beberapa minggu ini ada yang sedikit lain dengan rutinitas kerja saya, utamanya di hari Jumat. Pada saat Inspirational Monday beberapa waktu lalu, sejumlah staff menyatakan belum bisa membaca Al Quran, bahkan membaca huruf Hijaiyah yang paling dasar. Maka dari itu, akhirnya terbersit ide pada Pak M (KPU kami) untuk mengadakan acara belajar baca Al Quran bersama-sama, selama 1 jam, dari jam 8-9 pagi tiap Jumat dan Mas Zakky yang diberi mandat untuk memimpin jalannya tiap acara. Dari wacana tersebut, ternyata banyak yang meng-amini. Sepertinya Bapak-bapak dan Ibu-Ibu ini tetep bersemangat belajar baca Al Quran meski usia udah nggak belia lagi. Whatta great thing. Dan saat ini sudah kedua kalinya kegiatan belajar baca Al Qurannya di jalankan di kantor Klaten. My comment? A.s.i.k. :D


Ini nih materi belajar baca Al Quran kita. Benaar benar dasar. A Ba Ta, masih huruf Hijaiyah single dengan kasroh. Belom masuk harakat secara keseluruhan, belom masuk Tajwid, belom masuk huruf bersambung, Mad, dan semua aturan baca yang lain. Benar-benar dari dasar. Ini hampir setingkat pelajaran Iqra anak TK, tapi no problemo laah, terlihat semua orang bersemangat rupanya, g mau kalah sama umur untuk belajar membaca Al Quran. Mendengarkan, membaca bersama-sama, membaca sendiri-sendiri, mengkoreksi, dan mengamini. Hebat. 

Saya sempat berpikir bagaimana sebagian Bapak-bapak Ibu-ibu ini menghabiskan masa mudanya, masa kanak-kanaknya. Memungkinkah bagi mereka ber TPA dan belajar baca Al Quran seperti saya waktu kecil dulu? Ataukah memang fasilitas tersebut belum ada, atau mungkin juga mereka di sibukkan membantu orang tua? (aah...inget bapak-ibu di rumah. *terharuu T.T ) 


Selain materi Iqra' copian yang dibagi tiap minggu, tambah hapalan Juz Amma ah.. biar bacaan surat pendek pas sholat nggak cuma itu ituuu aja :). Semua orang di WSK Klaten (Indoor Teak khususnya) masing-masing dapat satu buat dipelajari sendiri. Yup, ini juga target pribadi, at least hapal Juz 30 ini laah.. amiiiin. 


Bu Siti serius amat belajar bacanya..hehe :D


Tuuh kan, terlihat enjoy and happy semua, meskipun banyak yang masih terbata-bata, bahkan belajar dari nol mengenal hurup Hijaiyah. Sekitar 20an staff WSK Klaten ini berkumpul di mushola kantor mulai jam 8. Nggak harus berkostum ala pengajian, yang penting join aja, ikut gabung dan belajar bersama, dipimpin oleh Mas Zakky. :)


Ternyata Bapak-Bapak juga serius belajar baca Al Quran nih...awesome :D


Ikut nampang dulu deh. Hehe.  Alhamdulillah saya sudah mencicipi TPA jaman masih SD, jadi paling nggak sudah bisa baca Al Quran meski g fasih banget, dan nggak harus memulai dari dasar. Sekarang tinggal meningkatkan intensitas baca, fokus, latihan, mendengarkan murotal, dan jangan lupa, pelajari artinya. Ada juga terbesit keinginan selain bisa nembang macapat, nglanggam, geguritan dan satu lagi qiraah yang cantik...aww (saya banyak pengennya :P )


Bismillah, nggak ada kata terlambat dalam belajar

_good friday_

Kamis, 03 Januari 2013

(pura-puranya) Belajar Jadi Rider


Saya suka naek motor. Cewek naek motor itu keren (*memuji diri sendiri). Teteeep..saya selalu bangga meskipun hanya mampu mengendarai bebek dan matic kemana-mana. Tapi bener, saya suka naek motor koq..sekedar berpetualang dan bertransportasi sehari-hari. Dan Mimi dan Revi (kendaraan bermotor di rumah)-adalah sahabat saya berpetualang kemana-mana saat ini. Hehe. Bahkan saya memasukkan Mimi di skripsiku (selain Rendi si netbook tentu saja) di halaman ucapan terimakasih saking cintanya saya padanya karena bersedia saya eksploitasi kesana kemari saat pengerjaan skripsi tercinta. Hehe, pengalaman yang mengesankan sekali.

Saya adalah orang yang nggak ngerti mesin dan nggak paham motor. Meskipun dijelaskan berulang kali tentang mesin motor, apa itu kopling, apa itu kampas, saya hanya manggut-manggut sok tau, padahal saya blank mengenai hal tersebut. Dengan segala ketidaktahuan saya akan motor, maka diputuskan, apapun yang berkenaan dengan motor kami (saya dan keluarga) adalah tanggung jawab dan kontrol Bapak. Saya cukup memahami dan melaksanakannya bahwa motor perlu bensin dan perlu dicuci. (yaiyalaaaah)

Beberapa hari yang lalu mencoba motor berkopling (ini sebutannya yang pas apa yah?). Kendaraan macam ini yang generally dipakai para cowok. Dulu kalau saya nggak salah dengar, dari Mas saya bilang motor ini akselerasinya yang bagus..jadi buat ngebut di jalan sangat sip. (*tetep nggak mudeng).
Dan seperti biasa, saya teteeep g ngerti dimana bedanya dengan motor biasa (bebek-red). Sejauh yang saya tahu cuma ada pengontrol kopling di handle kiri (selain rem ya?) dan perpindahan gigi yang rumit. (hadeeeh..apaan lagi ini).

Pertama kali berhasil mengendarai motor berkopling rasanya... awesome!! Ada perasaan puas dan bangga bisa mengalahkan penasaran dan ketakutan sendiri, dan mungkin jadi satu dari sekian cewek yang bisa naik motor semacam ini. Hehe. Ya karena secara umum, motor semacam ini diidentikan dengan cowok, dengan speed yang diutamakan dan performancenya sepertinya. Sepertinya kebanyakan cewek ogah berhubungan dengan hal-hal teknis semacam ini, termasuk saya :P.

Di sore yang mendung gelap itu, saya kepincut pengen mencoba lagi mengendarai motor berkopling ini. Dulu sih pernah mencoba belajar motor berkopling sebelumnya sekitar tahun 2009, tapi selalu berakhir dengan motor g jalan di gigi pertama. hehe. Jadi saya niatkan menstater kaki dengan semangat. Dan percobaan pertama berhasil. Kalau cuma menstater mah gampaang. Next ini nih yang susah, masuk gigi pertama yang susah. Katanya sih rumusnya, maju-mundur-mundur, ada 6 gigi, ada setengah gigi juga (*tambah bingung).  Kata sang pakar, "kopling dilepas perlahan bareng gas diangkat" . G semudah kedengarannya.. :'(
Setelah sekitar 4 kali gagal melaju, dan selalu diakhiri dengan matinya mesin sebelum bisa mancal maju, dan keringat bercucuran, dan mood yang semakin bete.(hehe). Akhirnya dengan fokus penuh, sedikit panik, dan kepercayaan diri, melaju juga si motor, mesti kecepatan sekitar 30-40 km/jam (wiw??). Tapi...bangganyaaa.... haha.

Percobaan kedua, saya akan melakukannya sendiri dengan penuh keberanian (*mata berapi-api). Starter, oke! Gigi masuk 1, siap! Kopling di lepas perlahan, dan gas ditambah, sipp!! dan.. melajulah saya bersama si motor.. :D. Dan dengan bangganya saya umumkan saya berhasil melewati arena melingkar sejauh 200 meteran, di sore yang mendung, berkostum sangat keren :P, keringat panik dan sumuuk, diobati hembusan angin segaaar, plus bonus senyum-senyum konyol kegirangan. Sepertinya sih tadi ada beberapa kerumunan cowok yang terpana melihat aksi saya (*ge-er) meskipun diakhiri dengan teknik berhenti yang salah. (hadeeh ini mah saya cuma menang gaya saja ^^).

So, begitulah sedikit berbagi pengalaman saya belajar motor berkopling, and overall, asiikk >.<. Sepertinya, next target, saya mau menaklukan Byson. (lhoo..ni ukuran motornya jelas jauh lebih gede dari saya nih. huehehe..:P)

korban trial and error saya. So much fun  >.<


.morning at the office with a cup of chocomilk.

eyes, heart, and thought

Pengecut.
Dan benar begitu adanya. Memangnya kualitas yang seperti apa saya ini?
Saya jauh dan buruk dari ekspektasi.
Saya hanya terbangun di dini hari, dan meratapi, tanpa beraksi. 
Silakan dihakimi. 
Faktanya saya takut caci maki, saya takut tidak berani lagi berdiri. 

Dear God, 
mohon maaf, minta ijin untuk menangis.. 
mohon ijin, melemah sebentar, Engkau yang tahu kekalutan macam apa yang bersemayam
konsumsi air mata memang boros belakangan ini. 
apa dayaku? nyatanya, hati yang memacu produksi air mata, dan memaksanya keluar

Saya benci menyesal. 
Saya benci menjadi tidak kuat. 
Saya benci menulis "benci" di blog.

Setiap malam yang dingin dan sunyi seperti ini, 
imajinasi melanglang ke dermaga 
karena setiap kesedihan seperti membawa saya kembali menembus malam
melawan dingin dan rintik hujan
menyusuri jalan sepi persawahan yang angkuh saat malam
hanya untuk memberikan sedikit kehangatan lewat sebuah pelukan.
apakah terasa seperti kebahagian semu?
Mohon maaf sedalam-dalamnya. 

Sebentar, saya bernapas dulu.


beginning of the year.